Teks Khutbah Jumat 25 Juli 2025 Meraih Keberkahan Di Era Digital
Khutbah Pertama
Pembukaan Khutbah
Alhamdulillah, alhamdulillahilladzi an’amanaa bini’matil iimaan wal islam. Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syariika lahu wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuluhu laa nabiyya ba’dah.
Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iin. Amma ba’du.
Saudara-saudara kaum muslimin yang dirahmati Allah SWT, pada hari yang penuh berkah ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia yang telah dilimpahkan kepada kita. Nikmat iman, nikmat Islam, nikmat kesehatan, dan nikmat kesempatan sehingga kita dapat berkumpul di tempat yang mulia ini untuk melaksanakan ibadah shalat Jumat. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.
Jamaah Jumat yang berbahagia, khatib mengingatkan kepada diri sendiri dan kepada seluruh jamaah untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Takwa dalam arti menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk menghadap Allah SWT di hari akhir kelak. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, surat Ali Imran ayat 102:
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. Ali Imran: 102)
Ayat ini mengingatkan kita bahwa takwa adalah kunci keselamatan di dunia dan di akhirat. Oleh karena itu, marilah kita senantiasa berusaha untuk meningkatkan kualitas takwa kita dalam setiap aspek kehidupan.
Era Digital dan Tantangannya
Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, kita hidup di era digital, sebuah era yang ditandai dengan kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat. Teknologi digital telah mengubah cara kita berinteraksi, bekerja, belajar, dan bahkan beribadah. Internet, media sosial, dan berbagai aplikasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari. Kemudahan akses informasi dan komunikasi yang ditawarkan oleh teknologi digital ini tentu membawa banyak manfaat. Namun, di sisi lain, era digital juga menghadirkan berbagai tantangan yang perlu kita hadapi dengan bijak.
Salah satu tantangan utama di era digital adalah banjir informasi. Setiap hari, kita dibombardir dengan jutaan informasi dari berbagai sumber. Tidak semuanya benar dan bermanfaat. Banyak informasi yang tidak akurat, bahkan hoaks (berita bohong), sengaja disebarkan untuk tujuan tertentu. Jika kita tidak berhati-hati, kita bisa menjadi korban disinformasi dan termakan oleh berita bohong tersebut. Oleh karena itu, kita harus pandai memilah dan memilih informasi yang benar dan bermanfaat. Kita harus verifikasi setiap informasi yang kita terima sebelum mempercayainya dan menyebarkannya kepada orang lain. Allah SWT berfirman dalam Al-Quran, surat Al-Hujurat ayat 6:
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (QS. Al-Hujurat: 6)
Ayat ini memberikan pedoman yang jelas bagi kita untuk selalu tabayyun (memeriksa kebenaran informasi) sebelum bertindak. Jangan sampai kita menyesal karena telah menyebarkan berita bohong yang merugikan orang lain.
Tantangan lain di era digital adalah penyebaran konten negatif. Internet dan media sosial juga digunakan untuk menyebarkan konten-konten yang tidak senonoh, ujaran kebencian, fitnah, dan berbagai bentuk kejahatan lainnya. Konten-konten negatif ini dapat merusak moral dan akhlak masyarakat, terutama generasi muda. Oleh karena itu, kita harus berhati-hati dalam menggunakan internet dan media sosial. Jangan sampai kita terpengaruh oleh konten-konten negatif tersebut. Kita juga harus aktif dalam melaporkan konten-konten negatif kepada pihak yang berwenang agar segera ditindaklanjuti. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka hendaklah ia mengubahnya dengan lisannya. Jika ia tidak mampu, maka (hendaklah ia mengubahnya) dengan hatinya, dan itulah selemah-lemah iman.” (HR. Muslim)
Hadits ini mengajarkan kepada kita untuk beramar ma’ruf nahi munkar, yaitu mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran. Di era digital, amar ma’ruf nahi munkar dapat kita lakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan tidak menyebarkan konten negatif, melaporkan konten negatif, dan mempromosikan konten-konten positif yang bermanfaat bagi masyarakat.
Memanfaatkan Teknologi untuk Kebaikan
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, meskipun era digital memiliki berbagai tantangan, kita juga harus menyadari bahwa era digital juga menawarkan banyak peluang. Teknologi digital dapat kita manfaatkan untuk berbagai kebaikan, antara lain:
- Menyebarkan dakwah Islam. Internet dan media sosial dapat kita gunakan untuk menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin. Kita dapat membuat konten-konten dakwah yang menarik dan mudah dipahami, seperti video, infografis, artikel, dan lain-lain. Kita juga dapat mengikuti kajian-kajian online yang diselenggarakan oleh para ustadz dan ulama terpercaya. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan pemahaman kita tentang agama Islam dan menyebarkannya kepada orang lain.
- Mencari ilmu pengetahuan. Internet adalah sumber informasi yang sangat kaya. Kita dapat mencari berbagai ilmu pengetahuan dari berbagai bidang, mulai dari ilmu agama, ilmu pengetahuan alam, ilmu sosial, hingga ilmu teknologi. Kita dapat membaca artikel, buku elektronik, mengikuti kursus online, dan lain-lain. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan kita.
- Mempererat silaturahmi. Media sosial dapat kita gunakan untuk mempererat tali silaturahmi dengan keluarga, teman, dan kerabat yang jauh. Kita dapat saling bertukar kabar, berbagi pengalaman, dan saling mendoakan. Dengan demikian, kita dapat menjaga hubungan baik dengan sesama manusia.
- Berbisnis dan berwirausaha. Internet dapat kita gunakan untuk berbisnis dan berwirausaha. Kita dapat menjual produk dan jasa secara online, mempromosikan bisnis kita melalui media sosial, dan lain-lain. Dengan demikian, kita dapat meningkatkan pendapatan kita dan membantu perekonomian keluarga.
Oleh karena itu, marilah kita manfaatkan teknologi digital untuk berbagai kebaikan. Jangan sampai kita menyia-nyiakan kesempatan yang telah diberikan oleh Allah SWT ini. Kita harus bijak dalam menggunakan teknologi digital agar dapat memberikan manfaat bagi diri kita sendiri, keluarga, masyarakat, dan agama.
Penutup Khutbah Pertama
Hadirin jamaah Jumat yang dimuliakan Allah, demikianlah khutbah singkat pada hari ini. Semoga khutbah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dan memanfaatkan teknologi digital untuk berbagai kebaikan. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita semua.
A’udzu billahi minasy syaithanir rajim. Bismillahirrahmanirrahim.
“Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhanmu dan mendapatkan surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 133)
Barakallahu lii walakum fil qur’anil ‘adzim. Wa nafa’anii wa iyyakum bimaa fiihi min aayaati wa dzikril hakiim. Aqiimuush shalaah!
Khutbah Kedua
Pembukaan Khutbah Kedua
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, hamdan yuwafi ni’amahu wa yukafi mazidah. Ya rabbana lakal hamdu kamaa yanbaghi lijalaali wajhika wa ‘adzimi sulthanik. Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iin. Amma ba’du.
Jamaah Jumat yang dirahmati Allah, marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk menghadap Allah SWT di hari akhir kelak. Marilah kita jadikan setiap langkah kita di dunia ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Doa dan Penutup
Hadirin jamaah Jumat yang berbahagia, sebelum kita menutup khutbah ini, marilah kita bersama-sama memohon kepada Allah SWT agar senantiasa memberikan hidayah dan taufik-Nya kepada kita semua. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa kita, menerima amal ibadah kita, dan memasukkan kita ke dalam surga-Nya.
Allahumma inna nas’aluka salamatan fiddin, wa ‘afiyatan fil jasad, wa ziyadatan fil ‘ilmi, wa barakatan fir rizqi, wa taubatan qablal maut, wa rahmatan ‘indal maut, wa maghfiratan ba’dal maut.
Allahumma a’innaa ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik. Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaabannar.
‘Ibadallah, innallaha ya’muru bil ‘adli wal ihsaani wa iitaa’i dzil qurbaa wa yanhaa ‘anil fahsyai wal munkari wal baghyi ya’idzukum la’allakum tadzakkaruun. Fadzkuruullaha dzakarukum wasykuruuhu ‘alaa ni’amihi yazidkum waladzikrullahi akbar.