Khutbah Jumat 25 Juli 2025 Tentang Menjaga Lisan Dan Ukhuwah Islamiyah

by ADMIN 71 views

Khutbah Pertama

Assalamuโ€™alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, alhamdulillahilladzi anโ€™amanaa biniโ€™matil iman wal islam. Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarikalah wa asyhadu anna muhammadan โ€˜abduhu wa rasuluhu laa nabiyya baโ€™dah.

Allahumma sholli wa sallim โ€˜alaa sayyidinaa muhammadin wa โ€˜alaa aalihii wa shahbihii ajmaโ€™in.

Amma baโ€™du.

Hadirin jamaโ€™ah shalat Jumat yang dimuliakan Allah SWT,

Pada kesempatan yang penuh berkah ini, marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang telah dilimpahkan kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.

Guys, di hari Jumat yang mulia ini, saya mengajak kita semua untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Takwa adalah sebaik-baik bekal untuk menghadapi kehidupan di dunia dan akhirat. Dengan takwa, kita akan selalu berusaha menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Mari kita jadikan setiap langkah kita di dunia ini sebagai ibadah kepada Allah SWT.

Dalam khutbah kali ini, saya ingin menyampaikan tentang pentingnya menjaga lisan dan perkataan kita. Lisan adalah nikmat Allah SWT yang sangat besar, namun juga bisa menjadi sumber malapetaka jika tidak digunakan dengan baik. Betapa banyak perselisihan, perpecahan, bahkan peperangan yang terjadi akibat lisan yang tidak terjaga. Oleh karena itu, mari kita renungkan firman Allah SWT dalam Al-Qur'an Surat Qaf ayat 18:

ู…ูŽุง ูŠูŽู„ู’ููุธู ู…ูู†ู’ ู‚ูŽูˆู’ู„ู ุฅูู„ู‘ูŽุง ู„ูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุฑูŽู‚ููŠุจูŒ ุนูŽุชููŠุฏูŒ

โ€œTidak ada suatu kata yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu siap mencatat.โ€ (QS. Qaf: 18)

Ayat ini mengingatkan kita, bahwa setiap perkataan yang kita ucapkan akan dicatat oleh malaikat dan akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT kelak. Oleh karena itu, kita harus sangat berhati-hati dalam berbicara. Jangan sampai lisan kita mengeluarkan kata-kata yang kotor, menyakitkan, atau bahkan menjerumuskan kita ke dalam dosa.

Teman-teman yang dirahmati Allah, lisan yang baik adalah lisan yang selalu digunakan untuk berdzikir kepada Allah SWT, membaca Al-Qur'an, menasihati dalam kebaikan, dan menyebarkan ilmu yang bermanfaat. Lisan yang baik juga adalah lisan yang selalu menjaga diri dari perkataan dusta, ghibah (menggunjing), namimah (adu domba), dan perkataan sia-sia lainnya. Rasulullah SAW bersabda:

ู…ูŽู†ู’ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุคู’ู…ูู†ู ุจูุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ููŽู„ู’ูŠูŽู‚ูู„ู’ ุฎูŽูŠู’ุฑู‹ุง ุฃูŽูˆู’ ู„ููŠูŽุตู’ู…ูุชู’

โ€œBarang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia berkata yang baik atau diam.โ€ (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini memberikan pedoman yang sangat jelas bagi kita, bahwa jika kita tidak bisa berkata yang baik, maka lebih baik kita diam. Diam di sini bukan berarti tidak peduli terhadap apa yang terjadi di sekitar kita, tetapi diam dalam konteks menjaga diri dari perkataan yang buruk dan tidak bermanfaat. Diam adalah emas, kata pepatah. Namun, berbicara yang baik adalah berlian yang lebih berharga.

Dalam kehidupan sehari-hari, kita seringkali dihadapkan pada situasi yang memancing emosi dan amarah. Pada saat seperti ini, lisan kita sangat rentan untuk mengeluarkan kata-kata yang kasar dan menyakitkan. Oleh karena itu, kita perlu melatih diri untuk mengendalikan emosi dan menjaga lisan kita. Ingatlah, bahwa orang yang kuat bukanlah orang yang bisa mengalahkan lawannya dalam perkelahian, tetapi orang yang kuat adalah orang yang bisa mengendalikan dirinya sendiri ketika marah. Rasulullah SAW bersabda:

ู„ูŽูŠู’ุณูŽ ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠุฏู ุจูุงู„ุตู‘ูุฑูŽุนูŽุฉูุŒ ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ุดู‘ูŽุฏููŠุฏู ุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ูŠูŽู…ู’ู„ููƒู ู†ูŽูู’ุณูŽู‡ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู’ุบูŽุถูŽุจู

โ€œOrang yang kuat bukanlah orang yang pandai bergulat, tetapi orang yang kuat adalah orang yang dapat mengendalikan dirinya ketika marah.โ€ (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itu, kita juga harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Di era digital ini, lisan kita tidak hanya terbatas pada perkataan yang kita ucapkan secara langsung, tetapi juga mencakup tulisan dan komentar yang kita posting di media sosial. Betapa banyak orang yang terjerumus ke dalam dosa akibat tulisan dan komentarnya di media sosial. Oleh karena itu, mari kita gunakan media sosial dengan bijak dan bertanggung jawab. Jangan sampai media sosial menjadi sarana untuk menyebarkan kebencian, fitnah, dan berita bohong (hoax).

Guys, mari kita jadikan lisan kita sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mari kita gunakan lisan kita untuk berdakwah, menyebarkan kebaikan, dan menolong sesama. Mari kita hindari perkataan yang sia-sia, apalagi perkataan yang mengandung dosa. Dengan menjaga lisan kita, insya Allah kita akan menjadi pribadi yang lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah SWT dan sesama manusia.

Sebelum saya akhiri khutbah ini, saya ingin mengajak kita semua untuk bermuhasabah diri. Mari kita renungkan, sudahkah kita menjaga lisan kita dengan baik? Sudahkah kita menggunakan lisan kita untuk hal-hal yang bermanfaat? Jika belum, mari kita perbaiki diri mulai saat ini. Mari kita bertekad untuk menjadi pribadi yang lebih baik di masa yang akan datang.

Baarakallahu lii walakum fil qurโ€™anil โ€˜adzim, wanafaโ€™anii waiyyakum bimaa fiihi min aayaati wa dzikril hakiim. Aqulu qauli hadzaa wastaghfirullaha lii walakum faghfiru innahu huwal ghafurur rahiim.

Khutbah Kedua

Assalamuโ€™alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Alhamdulillah, alhamdulillahilladzi hadaanaa lihadzaa wamaa kunnaa linahtadiya laulaa an hadaanallah. Asyhadu alla ilaha illallah wahdahu laa syarikalah wa asyhadu anna muhammadan โ€˜abduhu wa rasuluhu laa nabiyya baโ€™dah.

Allahumma sholli wa sallim โ€˜alaa sayyidinaa muhammadin wa โ€˜alaa aalihii wa shahbihii ajmaโ€™in.

Amma baโ€™du.

Hadirin jamaโ€™ah shalat Jumat yang dirahmati Allah,

Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Pada khutbah yang kedua ini, saya ingin mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga ukhuwah Islamiyah. Ukhuwah Islamiyah adalah persaudaraan sesama muslim. Kita semua adalah saudara, meskipun berbeda suku, ras, bahasa, dan budaya. Oleh karena itu, kita harus saling mencintai, saling menghormati, dan saling membantu.

Dalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Hujurat ayat 10:

ุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุฅูุฎู’ูˆูŽุฉูŒ ููŽุฃูŽุตู’ู„ูุญููˆุง ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุฃูŽุฎูŽูˆูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ูˆูŽุงุชู‘ูŽู‚ููˆุง ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ู„ูŽุนูŽู„ู‘ูŽูƒูู…ู’ ุชูุฑู’ุญูŽู…ููˆู†ูŽ

โ€œOrang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat.โ€ (QS. Al-Hujurat: 10)

Ayat ini menegaskan, bahwa orang-orang beriman itu adalah bersaudara. Oleh karena itu, kita harus menjaga hubungan persaudaraan ini dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai kita saling bermusuhan, saling membenci, atau saling menyakiti. Jika ada perselisihan di antara kita, maka kita harus segera mencari solusi untuk mendamaikan kedua belah pihak.

Rasulullah SAW juga sangat menekankan pentingnya ukhuwah Islamiyah. Beliau bersabda:

ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุฃูŽุฎููˆ ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ู ู„ุงูŽ ูŠูŽุธู’ู„ูู…ูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุฎู’ุฐูู„ูู‡ู ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุญู’ู‚ูุฑูู‡ู

โ€œSeorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya. Ia tidak boleh menzaliminya, tidak boleh menelantarkannya, dan tidak boleh menghinanya.โ€ (HR. Muslim)

Hadits ini mengajarkan kita, bahwa seorang muslim tidak boleh menzalimi saudaranya, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Kita juga tidak boleh menelantarkan saudara kita yang sedang membutuhkan pertolongan. Kita juga tidak boleh menghina saudara kita, karena setiap manusia memiliki martabat yang sama di hadapan Allah SWT.

Guys, ukhuwah Islamiyah adalah salah satu pilar penting dalam membangun masyarakat yang kuat dan harmonis. Jika kita bisa menjaga ukhuwah Islamiyah dengan baik, maka kita akan menjadi umat yang kuat dan disegani. Sebaliknya, jika kita saling berselisih dan bermusuhan, maka kita akan menjadi umat yang lemah dan mudah dipecah belah.

Oleh karena itu, mari kita pererat ukhuwah Islamiyah di antara kita. Mari kita saling mencintai karena Allah SWT, saling membantu dalam kebaikan, dan saling menasihati dalam kebenaran. Mari kita hindari segala bentuk perbuatan yang bisa merusak ukhuwah Islamiyah, seperti ghibah, namimah, fitnah, dan adu domba.

Dalam konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, ukhuwah Islamiyah juga sangat penting untuk dijaga. Kita sebagai bangsa Indonesia yang mayoritas muslim harus menjadi contoh bagi bangsa-bangsa lain dalam menjaga persatuan dan kesatuan. Kita harus menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan saling menghargai perbedaan. Jangan sampai perbedaan suku, ras, agama, dan budaya menjadi penyebab perpecahan di antara kita.

Teman-teman yang dimuliakan Allah SWT, mari kita jadikan momentum hari Jumat yang penuh berkah ini untuk mempererat ukhuwah Islamiyah di antara kita. Mari kita jalin silaturahmi dengan saudara-saudara kita, baik yang dekat maupun yang jauh. Mari kita saling memaafkan kesalahan dan kekhilafan. Mari kita berdoa kepada Allah SWT, semoga kita semua senantiasa diberikan kekuatan untuk menjaga ukhuwah Islamiyah sampai akhir hayat.

Allahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat tibaaโ€™ahu, wa arinal batila batilan warzuqnaj tinabah.

Allahummaghfir lil muslimina wal muslimat, wal muโ€™minina wal muโ€™minat, al-ahyaaโ€™i minhum wal amwat.

Rabbanaa aatinaa fiddunya hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa โ€˜adzaaban naar.

Washallallahu โ€˜alaa nabiyyinaa muhammadin wa โ€˜alaa aalihi wa shahbihii ajmaโ€™in.

Walhamdulillahi rabbil โ€˜aalamiin.

Wassalamuโ€™alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.