Doa Tolak Bala Rabu Wekasan Amalan, Keutamaan, Dan Cara Menyikapinya

by ADMIN 69 views

Rabu Wekasan, atau Rebo Wekasan, adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Hijriyah. Bagi sebagian masyarakat Muslim, hari ini dipercaya sebagai hari diturunkannya berbagai macam bala atau musibah. Oleh karena itu, banyak yang melakukan amalan-amalan khusus, salah satunya adalah dengan membaca doa tolak bala Rabu Wekasan. Nah, di artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang doa ini, mulai dari bacaannya, keutamaannya, hingga amalan-amalan lain yang bisa kita lakukan di hari Rebo Wekasan.

Apa Itu Rabu Wekasan?

Sebelum kita membahas lebih jauh tentang doa tolak bala, mari kita pahami dulu apa itu Rabu Wekasan. Secara bahasa, Rabu Wekasan berasal dari dua kata, yaitu โ€œRabuโ€ yang merupakan nama hari dalam seminggu, dan โ€œWekasanโ€ yang dalam bahasa Jawa berarti โ€œterakhirโ€. Jadi, Rabu Wekasan adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar. Kenapa hari ini dianggap spesial? Konon, menurut sebagian riwayat, Allah SWT menurunkan 320.000 macam bala atau musibah ke bumi pada hari ini. Oleh karena itu, banyak orang yang kemudian melakukan berbagai amalan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari segala macam bencana.

Namun, perlu diingat guys, pandangan tentang Rabu Wekasan ini masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Ada yang mempercayainya sebagai hari yang penuh dengan musibah, ada juga yang menganggapnya sebagai hari biasa saja. Terlepas dari perbedaan pendapat ini, yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi hari ini dengan bijak, yaitu dengan memperbanyak ibadah, berdoa, dan melakukan amalan-amalan yang positif.

Bacaan Doa Tolak Bala Rabu Wekasan

Salah satu amalan yang paling banyak dilakukan di hari Rabu Wekasan adalah membaca doa tolak bala. Doa ini bertujuan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar dari segala macam musibah dan bencana. Berikut adalah bacaan doa tolak bala Rabu Wekasan yang umum dibaca:

Teks Arab:

ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญู’ู…ูฐู†ู ุงู„ุฑูŽู‘ุญููŠู’ู…ู ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠู’ ู„ูŽุง ูŠูŽุถูุฑูู‘ ู…ูŽุนูŽ ุงุณู’ู…ูู‡ู ุดูŽูŠู’ุฆูŒ ูููŠ ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถู ูˆูŽู„ูŽุง ูููŠ ุงู„ุณูŽู‘ู…ูŽุงุกู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู„ุณูŽู‘ู…ููŠู’ุนู ุงู„ู’ุนูŽู„ููŠู’ู…ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ูŽู‘ ุฅูู†ูู‘ูŠู’ ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ู’ ุดูŽุฑูู‘ ู‡ูฐุฐูŽุง ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽู…ูู†ู’ ุดูŽุฑูู‘ ู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ูŽู‘ ุฅูู†ูู‘ูŠู’ ุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุจูŽู„ูŽุงุกู ูˆูŽูˆูŽุจูŽุงุกู ูˆูŽู…ูู†ู’ ูƒูู„ูู‘ ุฏูŽุงุกู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ูŽู‘ ุงุตู’ุฑููู’ ุนูŽู†ูู‘ูŠู’ ุดูŽุฑูŽู‘ ู‡ูฐุฐูŽุง ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุดูŽุฑูŽู‘ ู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ูˆูŽุดูŽุฑูŽู‘ ู…ูŽุง ูŠูุฑู’ุณูŽู„ู ูููŠู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ูŽู‘ ุงุฌู’ุนูŽู„ู’ ู‡ูฐุฐูŽุง ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ู…ูุจูŽุงุฑูŽูƒู‹ุง ูˆูŽูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ู…ูŽูŠู’ู…ููˆู’ู†ู‹ุง ูˆูŽูŠูŽูˆู’ู…ู‹ุง ุณูŽุนููŠู’ุฏู‹ุง ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ูŽู‘ ุฅูู†ูู‘ูŠู’ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ู‡ูฐุฐูŽุง ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุฎูŽูŠู’ุฑูŽ ู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุนููˆู’ุฐู ุจููƒูŽ ู…ูู†ู’ ุดูŽุฑูู‘ ู‡ูฐุฐูŽุง ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ูˆูŽุดูŽุฑูู‘ ู…ูŽุง ูููŠู’ู‡ู ุงู„ู„ู‘ูฐู‡ูู…ูŽู‘ ุฅูู†ูู‘ูŠู’ ุฃูŽุณู’ุฃูŽู„ููƒูŽ ุงู„ู’ุนูŽูู’ูˆูŽ ูˆูŽุงู„ู’ุนูŽุงูููŠูŽุฉูŽ ูููŠ ุงู„ุฏูู‘ู†ู’ูŠูŽุง ูˆูŽุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉู

Teks Latin:

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Bismillaahil ladzii laa yadhurru maโ€™asmihi syaiโ€™un fil ardhi wa laa fis samaaโ€™i wa huwas samiiโ€™ul โ€˜aliim. Allaahumma innii aโ€™uudzu bika min syarri haadzal yaum wa min syarri maa fiih. Allaahumma innii aโ€™uudzu bika min kulli balaaโ€™in wa wabaaโ€™in wa min kulli daaโ€™in. Allaahummasrif โ€˜annii syarra haadzal yaum wa syarra maa fiih wa syarra maa yursalu fiih. Allaahummajโ€™al haadzal yauma yauman mubaarakan wa yauman maimuunan wa yauman saโ€™iidaa. Allaahumma innii asโ€™aluka khaira haadzal yaum wa khaira maa fiih wa aโ€™uudzu bika min syarri haadzal yaum wa syarri maa fiih. Allaahumma innii asโ€™alukal โ€˜afwa wal โ€˜aafiyah fid dunyaa wal aakhirah.

Arti:

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang dapat membahayakan di bumi maupun di langit. Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan hari ini dan dari keburukan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari segala macam bala, wabah, dan segala macam penyakit. Ya Allah, palingkanlah dariku keburukan hari ini, keburukan apa yang ada di dalamnya, dan keburukan apa yang diturunkan di dalamnya. Ya Allah, jadikanlah hari ini hari yang berkah, hari yang membawa keberuntungan, dan hari yang bahagia. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu kebaikan hari ini dan kebaikan apa yang ada di dalamnya. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan hari ini dan keburukan apa yang ada di dalamnya. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat.

Doa ini bisa dibaca kapan saja di hari Rabu Wekasan, baik itu setelah sholat, di pagi hari, di sore hari, atau di malam hari. Semakin sering kita membaca doa ini, insya Allah semakin besar pula perlindungan yang akan kita dapatkan dari Allah SWT.

Keutamaan Membaca Doa Tolak Bala

Membaca doa tolak bala Rabu Wekasan memiliki banyak keutamaan, di antaranya adalah:

  • Mendapatkan perlindungan dari Allah SWT: Ini adalah keutamaan yang paling utama. Dengan membaca doa ini, kita memohon kepada Allah SWT agar melindungi kita dari segala macam musibah dan bencana.
  • Menenangkan hati dan pikiran: Dalam situasi yang penuh dengan ketidakpastian, membaca doa bisa memberikan ketenangan hati dan pikiran. Kita jadi merasa lebih dekat dengan Allah SWT dan lebih yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak-Nya.
  • Meningkatkan keimanan dan ketakwaan: Dengan berdoa, kita mengakui kebesaran Allah SWT dan menyadari bahwa kita adalah makhluk yang lemah dan membutuhkan pertolongan-Nya. Hal ini tentu akan meningkatkan keimanan dan ketakwaan kita kepada Allah SWT.
  • Menghapus dosa-dosa: Sebagaimana yang kita ketahui, doa adalah salah satu cara untuk memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan berdoa, kita berharap agar dosa-dosa kita diampuni dan kita menjadi lebih baik lagi.
  • Mendapatkan pahala: Setiap amalan baik yang kita lakukan, termasuk membaca doa, akan mendapatkan pahala dari Allah SWT. Pahala ini akan menjadi bekal kita di akhirat kelak.

Amalan Lain di Hari Rabu Wekasan

Selain membaca doa tolak bala, ada banyak amalan lain yang bisa kita lakukan di hari Rabu Wekasan. Berikut adalah beberapa di antaranya:

  1. Sholat sunnah: Perbanyaklah sholat sunnah di hari Rabu Wekasan, seperti sholat Dhuha, sholat Hajat, dan sholat Tahajud. Sholat adalah cara terbaik untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  2. Membaca Al-Qur'an: Al-Qur'an adalah pedoman hidup bagi umat Muslim. Dengan membaca Al-Qur'an, kita akan mendapatkan petunjuk dan keberkahan dari Allah SWT.
  3. Bersedekah: Sedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan dalam Islam. Dengan bersedekah, kita tidak hanya membantu orang lain, tetapi juga membersihkan harta kita dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.
  4. Beristighfar: Istighfar adalah memohon ampunan kepada Allah SWT. Dengan beristighfar, kita mengakui kesalahan-kesalahan kita dan berharap agar Allah SWT mengampuni kita.
  5. Silaturahmi: Silaturahmi adalah menjaga hubungan baik dengan keluarga, teman, dan kerabat. Dengan silaturahmi, kita akan mempererat tali persaudaraan dan mendapatkan keberkahan dari Allah SWT.
  6. Memperbanyak dzikir: Dzikir adalah mengingat Allah SWT. Dengan berdzikir, hati kita akan menjadi tenang dan kita akan selalu merasa dekat dengan Allah SWT.

Menyikapi Rabu Wekasan dengan Bijak

Seperti yang sudah kita bahas sebelumnya, pandangan tentang Rabu Wekasan ini masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Ada yang mempercayainya sebagai hari yang penuh dengan musibah, ada juga yang menganggapnya sebagai hari biasa saja. Oleh karena itu, kita perlu menyikapi hari ini dengan bijak.

Jangan terlalu takut dan khawatir. Ketakutan dan kekhawatiran yang berlebihan hanya akan membuat kita stres dan tidak tenang. Kita harus yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi adalah atas kehendak Allah SWT. Jika kita ditimpa musibah, itu adalah ujian dari Allah SWT yang harus kita hadapi dengan sabar dan tawakal.

Perbanyaklah ibadah dan berdoa. Inilah cara terbaik untuk menghadapi segala macam masalah dan cobaan. Dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT, kita akan mendapatkan ketenangan hati dan pikiran.

Lakukan amalan-amalan yang positif. Jangan hanya fokus pada hal-hal yang negatif, tetapi lakukanlah amalan-amalan yang positif, seperti bersedekah, silaturahmi, dan membantu orang lain.

Berpikir positif dan optimis. Yakinlah bahwa Allah SWT akan selalu memberikan yang terbaik untuk kita. Jangan pernah putus asa dan selalu berharap kepada-Nya.

Kesimpulan

Doa tolak bala Rabu Wekasan adalah salah satu amalan yang bisa kita lakukan untuk memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam musibah dan bencana. Selain membaca doa ini, kita juga bisa melakukan amalan-amalan lain yang positif, seperti sholat sunnah, membaca Al-Qur'an, bersedekah, dan beristighfar. Yang terpenting adalah bagaimana kita menyikapi hari Rabu Wekasan ini dengan bijak, yaitu dengan memperbanyak ibadah, berdoa, dan melakukan amalan-amalan yang positif. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita semua. Aamiin.

Semoga artikel ini bermanfaat ya, guys! Jangan lupa untuk share artikel ini ke teman-teman dan keluarga kalian agar mereka juga bisa mendapatkan manfaatnya. Terima kasih sudah membaca!

FAQ: Pertanyaan Seputar Doa Tolak Bala Rabu Wekasan

Berikut adalah beberapa pertanyaan umum seputar doa tolak bala Rabu Wekasan yang sering diajukan:

1. Apa hukum membaca doa tolak bala Rabu Wekasan?

Hukum membaca doa tolak bala Rabu Wekasan adalah boleh (mubah). Tidak ada larangan dalam agama Islam untuk berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari segala macam musibah dan bencana. Justru, berdoa adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon pertolongan-Nya.

2. Apakah ada dalil yang menganjurkan membaca doa tolak bala Rabu Wekasan?

Secara spesifik, tidak ada dalil dari Al-Qur'an maupun hadits yang secara khusus menganjurkan untuk membaca doa tolak bala di hari Rabu Wekasan. Namun, secara umum, Islam menganjurkan kita untuk berdoa dan memohon perlindungan kepada Allah SWT kapan saja dan di mana saja, terutama di saat-saat genting atau ketika kita merasa khawatir akan sesuatu.

3. Kapan waktu yang tepat untuk membaca doa tolak bala Rabu Wekasan?

Tidak ada waktu khusus yang ditetapkan untuk membaca doa tolak bala Rabu Wekasan. Doa ini bisa dibaca kapan saja di hari Rabu terakhir bulan Safar, baik itu setelah sholat, di pagi hari, di sore hari, atau di malam hari. Semakin sering kita membaca doa ini, insya Allah semakin besar pula perlindungan yang akan kita dapatkan dari Allah SWT.

4. Apakah ada amalan lain yang bisa dilakukan selain membaca doa?

Tentu saja ada. Selain membaca doa tolak bala Rabu Wekasan, kita juga bisa melakukan amalan-amalan lain yang positif, seperti sholat sunnah, membaca Al-Qur'an, bersedekah, beristighfar, silaturahmi, dan memperbanyak dzikir.

5. Bagaimana cara menyikapi perbedaan pendapat tentang Rabu Wekasan?

Perbedaan pendapat adalah hal yang wajar dalam Islam. Kita harus menyikapi perbedaan ini dengan bijak dan toleran. Jangan saling menyalahkan atau menghakimi. Jika kita merasa lebih nyaman untuk melakukan amalan-amalan di hari Rabu Wekasan, maka lakukanlah. Namun, jika kita merasa ragu atau tidak yakin, maka tidak perlu melakukannya. Yang terpenting adalah niat kita untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon perlindungan-Nya.

6. Apa yang harus dilakukan jika kita ditimpa musibah di hari Rabu Wekasan?

Jika kita ditimpa musibah di hari Rabu Wekasan atau di hari-hari lainnya, jangan panik dan putus asa. Hadapilah musibah tersebut dengan sabar dan tawakal. Yakinlah bahwa Allah SWT tidak akan memberikan cobaan di luar kemampuan kita. Berdoalah kepada Allah SWT agar diberikan kekuatan untuk menghadapi cobaan tersebut. Ingatlah bahwa setiap musibah pasti ada hikmahnya. Mungkin Allah SWT ingin menguji keimanan kita, menghapus dosa-dosa kita, atau mengangkat derajat kita di sisi-Nya.